Sediaan obat mata adalah sediaan
steril berupa salep, larutan atau suspensi, digunakan untuk mata dengan jalan
meneteskan, mengoleskan pada selaput lendir mata di sekitar kelopak dan bola
mata.1 Sedangkan menurut
Farmakope Indonesia IV, sediaan obat mata terdiri dari: salep mata, larutan,
suspensi, dan strip. Dua macam sediaan yang pada umumnya kita jumpai
sehari-hari, yakni: salep dan tetes. Keduanya memiliki karakteristik
masing-masing, yang mana salep akan berkontak lebih lama dengan permukaan mata
dibanding dengan obat tetes. Fungsi obat mata pun bermacam-macam.
Pemanfaatannya pada pengobatan infeksi mata, radang, tekanan bola mata yang
tinggi, dan juga penyakit mata lainnya. Selain itu obat mata juga ada yang
berfungsi sebagai anestesi/bius lokal di area mata. Penetesan ini kerap
dilakukan mendahului sebuah prosedur tindakan pada mata. Obat mata juga dapat
dipakai untuk membantu menentukan dan
menemukan diagnosis penyakit mata. Dengan obat midriatika misalnya, di mana
bagian pupil/anak mata akan dilebarkan sehingga mata bagian dalam (badan kaca,
retina/selaput jala) dapat diperiksa dengan lebih teliti dan luas. Contoh
lainnya adalah dengan meletakkan strip Fluorescein guna menemukan adanya perlukaan
pada kornea.
Gambar 1. Pupil/pusat daerah transparan (lubang hitam) |
Gambar 2. Strip Fluorescein |
Memberikan obat mata, baik tetes
ataupun salep adalah hal yang mudah untuk dilakukan. Meski demikian, ada
beberapa hal yang tetap harus kita perhatikan dalam cara pemberian obat. Ini
amat penting untuk menjaga efektifitas obat serta kegunaannya dan mencegah
timbulnya infeksi baru pada mata. Pemberian obat mata khususnya bagi pasien
paska operasi ataupun tindakan lainnya juga pada bayi dan anak mendapat tempat
khusus dikarenakan kecenderungan untuk terkena infeksi menjadi lebih tinggi.
Dalam hal ini diperlukan pengetahuan dan kerja sama yang baik antara tenaga
kesehatan dengan keluarga. Di sini kami mencoba membagikan beberapa informasi
bagaimana prosedur pemberian obat mata dapat dilakukan.
1. Membaca
petunjuk obat mata pada kemasan, apakah sudah sesuai nama obat, kegunaan, dan kapan waktu pemakaian obat. Ada beberapa jenis obat tetes mata yang harus dikocok
terlebih dahulu sebelum digunakan.
2. Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum memberikan obat mata guna mencegah masuknya kuman.
2. Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum memberikan obat mata guna mencegah masuknya kuman.
Gambar 3. Mencuci tangan dengan air dan sabun |
3. Sebaiknya duduk di depan cermin dengan penerangan yang cukup supaya bisa melihat apa yang Anda lakukan.
4. Membersihkan mata dari seluruh sisa-sisa air atau kotoran mata dengan kapas lidi basah lembap yang bersih atau menggunakan kassa/kertas tisu bersama air steril. Menyeka kotoran dilakukan dari sudut mata dalam menuju ke arah luar. Gunakanlah satu kapas/kassa/tisu untuk satu kali pembersihan dan selanjutnya memakai yang baru.
5. Membuka tutup botol obat tetes/salep mata dan memastikan tutup botol obat diletakkan pada tempat yang aman dan tidak kotor.
6. Mencondongkan kepala ke belakang.
7. Menarik dengan lembut kelopak mata bawah sehingga terbentuk kantung dan melihat ke atas (ke arah kelopak mata atas).
8. Memegang tube salep atau pipet obat tetes mata, lalu meremas dengan lembut. Perlu diperhatikan, lokasi pemberian obat adalah pada kelopak mata bawah (pada kantung), bukan pada hitam mata. Jangan sampai ujung tube/botol mengenai mata Anda.
Gambar 4. Meneteskan obat pada kantung mata |
Gambar 5. Memberikan salep mata dari sudut mata dalam ke arah luar |
9. Menutup
mata dengan lembut selama 1-2 menit dan tidak mengedip. Ujung mata dekat hidung
ditekan selama 1-2 menit untuk menghindari masuknya obat tetes ke dalam saluran
air mata atau gerakkan bola mata secara berkeliling (masih dengan keadaan
tertutup) agar obat dapat menyebar secara merata. Saat meneteskan obat mata, langkah
ini diulangi untuk tetesan selanjutnya (misalnya perlu diberikan 4 tetes dalam
1 waktu pemberian obat, maka setiap 1 tetes mata ditutup kembali). Tidak
dianjurkan untuk meneteskan secara beruntun (langsung) 4 tetes sekaligus karena
memungkinkan obat tidak terdistribusi merata dan dapat terbuang bersama air mata.4
10. Membersihkan
sisa obat yang keluar dari mata dengan tisu bersih.
11. Mengulangi
langkah ini pada mata yang lainnya jika pengobatan untuk kedua mata.
12. Menutup
kembali tube/botol obat. Berhati-hatilah agar jangan sampai ujung tube/botol
obat mata tersentuh dengan apapun, termasuk jari Anda.
Gambar 6. Jari tangan tidak boleh menyentuh ujung tube/botol obat |
13. Menunggu
sekitar 3-5 menit setelah menggunakan tetes mata yang pertama jika Anda
menggunakan lebih dari satu jenis obat tetes mata.
14. Mencuci
tangan kembali setelah selesai memberikan obat mata.
Orang tua yang ingin memberikan
obat mata pada anaknya dapat melakukan beberapa tips berikut ini:2
1. Menyediakan
mainan kesukaan atau memutar lagu kesukaan anak sehingga memberikan obat mata
menjadi hal yang tidak menakutkan namun menyenangkan.
2. Pada
bayi yang tetap bergerak-gerak dan menangis, orang tua dapat membalut tubuh
bayi dengan selimut lembut dan bersama penolong lain bayi dipegang dengan kuat
tanpa menekannya. Dalam memberikan salep ataupun meneteskan obat, diperlukan
tambahan penolong untuk menahan posisi kepala bayi dan membuka kantung matanya
sehingga pemberian obat dapat dilakukan dengan tepat dan mudah. Penolong dan
pemberi obat perlu mencuci tangannya sebelum dan sesudah memakaikan obat.
3. Pada
anak-anak yang sudah lebih mengerti tentang obat, orang tua dapat mulai
menjelaskan manfaat obat dengan bahasa yang mudah dimengerti. Anak-anak pun
diberitahu, mungkin ada keluhan mata perih saat obat diberikan tetapi tidak
berbahaya atau hanya berlangsung sebentar saja.
4. Orang
tua dapat memberi contoh awal bagaimana obat diberikan pada mata sehingga anak
lebih mudah membayangkan.
5. Memberi
penghargaan setelah anak diberi obat. Pada bayi, ibu dapat segera menggendong,
memeluk, dan memberikan ASI/susu. Pada anak-anak, diberikan tepuk tangan dan
pujian kata hebat/pintar.
Ada beberapa hal yang juga perlu diketahui saat menggunakan obat mata:3
1. Tidak menggunakan satu obat mata secara bersama-sama (dengan orang lain) dan tidak boleh memakai sisa obat mata milik orang lain.
2. Menggunakan obat mata sesuai dengan resep dokter. Pada mata merah dan belekan, sering masyarakat langsung mencari obat di apotek. Anda dapat melakukannya namun tetap harus berhati-hati dalam pemberian obat. Hindarilah pemakaian kandungan steroid (Dexamethason, Hidrocortison, Prednison, Metil prednisolon) pada obat mata tanpa seijin dokter.
3. Jika Anda pengguna lensa kontak, jangan memakainya saat menggunakan obat mata kecuali dokter, apoteker atau ahli optik mengizinkannya. Hal ini karena beberapa jenis obat mata mengandung zat yang dapat diserap oleh lensa kontak, yang dapat menimbulkan reaksi pada mata. Jika obat tetes mata mengandung pengawet benzalkonium klorida, Anda harus melepas lensa kontak dan memakainya lagi setelah 15 menit obat diberikan pada mata.5,6 Benzalkonium klorida adalah pengawet pada obat mata yang pada penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan pudarnya warna lensa kontak dan iritasi pada mata.5,6
4. Jenis obat mata tertentu dapat menimbulkan efek samping pandangan kabur, misalnya pada obat jenis midriatika (Atropin Sulfat, Tropikamid). Anda tidak boleh mengemudi atau mengoperasikan mesin hingga pandangan normal kembali.
5. Sebagian orang merasakan matanya perih setelah menggunakan obat mata. Hal ini biasanya bersifat sementara dan singkat. Namun jika perih berlanjut, atau mata mengalami iritasi, atau setelah pengobatan gejala mata memburuk, segera hubungi dokter.
6. Jika sedang hamil atau menyusui, Anda tidak boleh menggunakan obat mata kecuali diijinkan dokter. Obat mata dapat memberikan efek merugikan pada janin atau pada bayi yang minum ASI karena obat ini akan diserap ke dalam aliran darah. Anda dapat mencari informasi yang tepat pada kemasan obat. Anda dapat meminimalkan kadar obat yang akan terserap oleh aliran darah dengan cara menekan saluran air mata ketika meneteskan obat, dan tekan terus hingga beberapa menit setelahnya. Saluran air mata adalah bagian sudut mata yang paling dekat dengan hidung.
Ada beberapa hal yang juga perlu diketahui saat menggunakan obat mata:3
1. Tidak menggunakan satu obat mata secara bersama-sama (dengan orang lain) dan tidak boleh memakai sisa obat mata milik orang lain.
2. Menggunakan obat mata sesuai dengan resep dokter. Pada mata merah dan belekan, sering masyarakat langsung mencari obat di apotek. Anda dapat melakukannya namun tetap harus berhati-hati dalam pemberian obat. Hindarilah pemakaian kandungan steroid (Dexamethason, Hidrocortison, Prednison, Metil prednisolon) pada obat mata tanpa seijin dokter.
3. Jika Anda pengguna lensa kontak, jangan memakainya saat menggunakan obat mata kecuali dokter, apoteker atau ahli optik mengizinkannya. Hal ini karena beberapa jenis obat mata mengandung zat yang dapat diserap oleh lensa kontak, yang dapat menimbulkan reaksi pada mata. Jika obat tetes mata mengandung pengawet benzalkonium klorida, Anda harus melepas lensa kontak dan memakainya lagi setelah 15 menit obat diberikan pada mata.5,6 Benzalkonium klorida adalah pengawet pada obat mata yang pada penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan pudarnya warna lensa kontak dan iritasi pada mata.5,6
4. Jenis obat mata tertentu dapat menimbulkan efek samping pandangan kabur, misalnya pada obat jenis midriatika (Atropin Sulfat, Tropikamid). Anda tidak boleh mengemudi atau mengoperasikan mesin hingga pandangan normal kembali.
5. Sebagian orang merasakan matanya perih setelah menggunakan obat mata. Hal ini biasanya bersifat sementara dan singkat. Namun jika perih berlanjut, atau mata mengalami iritasi, atau setelah pengobatan gejala mata memburuk, segera hubungi dokter.
6. Jika sedang hamil atau menyusui, Anda tidak boleh menggunakan obat mata kecuali diijinkan dokter. Obat mata dapat memberikan efek merugikan pada janin atau pada bayi yang minum ASI karena obat ini akan diserap ke dalam aliran darah. Anda dapat mencari informasi yang tepat pada kemasan obat. Anda dapat meminimalkan kadar obat yang akan terserap oleh aliran darah dengan cara menekan saluran air mata ketika meneteskan obat, dan tekan terus hingga beberapa menit setelahnya. Saluran air mata adalah bagian sudut mata yang paling dekat dengan hidung.
Gambar 7. Sudut mata dalam (punktum) dan saluran air mata |
7. Sebagian
obat mata harus disimpan di lemari pendingin. Baca kembali petunjuk pada
kemasan.
8. Jangan
pernah menggunakan obat mata yang kadaluarsa karena obat itu tidak lagi efektif
dan bisa saja sudah terkontaminasi oleh kuman yang lain. Umumnya, obat tetes
mata dalam wadah botol berukuran 15 ml tidak boleh digunakan lagi setelah satu
bulan sejak dibuka dan obat tetes mata dalam wadah minidose hanya bisa digunakan maksimal 3 hari saja semenjak wadah
dibuka. Baca kembali petunjuk pada obat tetes mata dan tuliskan tanggal kapan
Anda membukanya sehingga tahu kapan harus membuangnya.
Gambar 8. Sediaan obat tetes mata mini dose |
10. Jika
lupa memberikan obat mata, segera berikan
pada saat Anda ingat, kemudian lanjutkan waktu pengobatan seperti biasa. Namun
jika jarak pemberian berikutnya sudah terlalu dekat, lebih baik tinggalkan
saja.
11. Selalu
menggunakan obat sesuai dengan saran dokter atau sesuai dengan petunjuk pada
kemasan, jangan menggunakan lebih dari yang direkomendasikan.
12. Jauhkan
obat mata dari jangkauan anak-anak.
13. Obat tetes mata tidak boleh diminum. Segera hubungi dokter jika anak meminumnya.
DAFTAR PUSTAKA
13. Obat tetes mata tidak boleh diminum. Segera hubungi dokter jika anak meminumnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://dhadhang.files.wordpress.com/2013/10/sediaan-mata.pdf
2. Mason Ingrid, Stevens Sue. Instilling eye drops and ointment in a baby or young child.
Community Eye Health Journal. 2010 Mar; 23(72): 15,
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/, 25 Juni 2015
3. http://www.medkes.com/2014/09/cara-menggunakan-obat-tetes-mata.html
4. http://www.google.de/imgres?imgurl=http://4.bp.blogspot.com/
-AWyoEn0Sr5A/UKS7UYBQKzI/AAAAAAAAATI/NwdJtv8JUvQ/s1600/u4atetesmata.jpg
&imgrefurl=http://iefha-myispiration.blogspot.com/2012/11/cara-menggunakan-tetes-mata
dengan-benar.html&h=461&w=384&tbnid=uAAc0iClOnG_BM:&zoom=1&tbnh=
-AWyoEn0Sr5A/UKS7UYBQKzI/AAAAAAAAATI/NwdJtv8JUvQ/s1600/u4atetesmata.jpg
&imgrefurl=http://iefha-myispiration.blogspot.com/2012/11/cara-menggunakan-tetes-mata
dengan-benar.html&h=461&w=384&tbnid=uAAc0iClOnG_BM:&zoom=1&tbnh=
97&tbnw=81&usg=_1A8iE2NFSJws7757ohqt-mvKYzQ=&docid=KKYpr7ydqbUVIM
5. www.dehacare.com/Braito-Tetes-Mata-P730-1html
No comments:
Post a Comment